Setelah tiga orang malaikat datang kepada Nabi Ibrahim,
untuk memberikan kabar gembira tentang kelahiran Ishaq, tiga malaikat tersebut
melanjutkan perjalanan untuk mengunjungi Nabi Luth. Tiga malaikat tersebut
datang di sore hari menjelang malam. Saat tiga tamu tersebut sudah masuk, Nabi
Luth pun berkata kepada istrinya, buatkanlah makanan! Dan jangan beritahu siapa
pun tentang tamu kita ini! Karena sudah kebiasaan kaum mereka untuk mendatangi
tamu-tamu yang masuk ke negeri mereka di malam hari. Namun saat istri Nabi Luth
keluar dari rumahnya, dikisahkan bahwa dia memberitahukan kaumnya, bahwa Nabi
Luth memiliki tiga tamu dengan sifat begini dan begitu. Maka tidak lama setelah
itu Kaumnya pun berdatangan ke rumah Nabi Luth.
Pendapat yang lain mengatakan bahwa istri Nabi Luth
mengangkat tanda di atap rumahnya sehingga kaumnya melihat tanda tersebut, dan
dengan tanda itu mereka menjadi tahu bahwa ada tamu laki-laki di rumah Nabi
Luth. Maka dengan begitu kaum mereka berdatangan ke rumah Nabi Luth. Kedatangan
tamu malaikat itu sebenarnya sudah merupakan hal yang cukup menyulitkan bagi
Nabi Luth, karena itu Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an.
Walamma jaaat rusuluna luthon sii’a bihim wa dhoqo bihim
dzar’a. wa qola haza yaumun ‘ashib. (surat Hud: 77)
Dan ketika datang utusan kami kepada Luth, dia merasa kesulitan karena mereka dan merasa sempit. Dan dia berkata, ini adalah hari
yang sulit.
Setelah para malaikat sudah masuk ke dalam rumah Nabi Luth,
Kaumnya berdatangan dan mendesak untuk masuk ke dalam rumah. Maka Nabi Luth pun
menahan mereka agar tidak masuk. Allah SWT berfirman. Ya qoumi haulai banati
hunna athharu lakum. Fattaqullaha wala tukhzuni fi dhoifi. Alaysa minkum rojulun
roasyid. Qolu laqod ‘alimta ma lana min banatika min haqqin wa innaka lata’lamu
ma nurid. (Surat Hud: 78-79) wahai kaumku, itu anak-anak perempuanku, mereka
lebih suci untuk kalian, takutlah kepada Allah, dan jangan kalian ganggu tamuku,
apakah tidak dari kalian yang sadar. Mereka berkata, sungguh engkau sudah tahu
bahwa kami tidak berhak atas anak-anak perempuanmu, dan sesungguhnya engkau
tahu apa yang kami mau.
Maksud Nabi Luth, ialah bahwa jika mereka mau, Nabi Luth bisa menikahkan mereka dengan putrinya.
Ada yang berpendapat bahwa Nabi Luth memiliki 2 orang putri, sedangkan pendapat
lain mengatakan bahwa putrinya berjumlah 12 orang. Namun kaumnya mengatakan,
bahwa mereka tidak memiliki keinginan terhadap putrinya, mereka hanya ingin
mendatangi laki-laki yang merupakan tamu Nabi Luth tersebut, padahal mereka
adalah malaikat-malaikat utusan Allah SWT. Maka malaikat tersebut menenangkan
Nabi Luth, dan Jibril menahan mereka agar tidak masuk dengan kekuatannya.
Jibril pun mengabarkan bahwa Allah SWT akan membinasakan kaum Nabi Luth. Allah
SWT berfirman.
قَالُوا۟
يَـٰلُوطُ إِنَّا رُسُلُ رَبِّكَ لَن يَصِلُوٓا۟ إِلَيْكَ ۖ فَأَسْرِ بِأَهْلِكَ
بِقِطْعٍۢ مِّنَ ٱلَّيْلِ وَلَا يَلْتَفِتْ مِنكُمْ أَحَدٌ إِلَّا ٱمْرَأَتَكَ ۖ
إِنَّهُۥ مُصِيبُهَا مَآ أَصَابَهُمْ ۚ إِنَّ مَوْعِدَهُمُ ٱلصُّبْحُ ۚ أَلَيْسَ
ٱلصُّبْحُ بِقَرِيبٍۢ
(surat Hud: 81).
Mereka berkata, wahai Luth, kami adalah utusan Tuhanmu
mereka tidak akan sampai kepadamu, maka berjalanlah malam hari Bersama
keluargamu. Dan jangan sampai salah satu dari kalian berpaling (menghadap ke
belakang), kecuali istrimu, sesungguhnya dia akan kena apa yang menimpa mereka.
Sesungguhnya waktu (kehancuran) mereka adalah di waktu subuh. Bukankah shubuh
sudah dekat. Maka Nabi Luth Bersama Kaumnya pergi meninggalkan Negeri tersebut
menuju kota shofar. Karena di antara 5 kota yang menjadi kaum Nabi Luth, hanya
kota itu yang tidak tertular penyakit asusila. Sedangkan 4 kota lainnya
dihancurkan oleh para Malaikat. Jibril mengangkat keempat kota itu, dan
terdengarlah teriakan dari penghuni kota itu, lalu kota itu diangkat ke langit
dan kemudian dibalik. Maka hancurlah kota
mereka, sedangkan orang-orang yang kabur dari kota itu, namun mereka juga
berbuat asusila, dihujankan atas mereka batu dari neraka.
Allah SWT berfirman:
ضَرَبَ ٱللَّهُ
مَثَلًۭا لِّلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ٱمْرَأَتَ نُوحٍۢ وَٱمْرَأَتَ لُوطٍۢ ۖ كَانَتَا
تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَـٰلِحَيْنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا
عَنْهُمَا مِنَ ٱللَّهِ شَيْـًۭٔا وَقِيلَ ٱدْخُلَا ٱلنَّارَ مَعَ ٱلدَّٰخِلِينَ
Allah SWT membuat permisalan, dengan istri
Nuh dan istri Luth. Mereka berdua hidup Bersama dua hamba Kami yang shalih,
maka mereka berdua mengkhianati keduanya. Dan hal itu tidak membuat mereka
selamat dari azab Allah. Dan dikatakan kepada keduanya, masuklah ke neraka
Bersama orang-orang yang memasukinya.
sumber: Al-Khotib Al-Baghdadi (wafat
463 H). (2004 M)Tarikh Anbiya' Al-Khotib Al-Baghdadi. Tahqiq Asia Kuliban Ali
Al-Barih. Darul Kutub Ilmiyah, Beirut. hal 83-84
Tidak ada komentar:
Posting Komentar